Akhir Hidup seorang PARK YONG HA, gantung diri dengan kabel CHARGER hp

Seoul (ANTARA News) - Seorang bintang pop Korea Selatan, Park Yong Ha, salah satu bintang muda yang *katanya* paling dicari di Korea Selatan dan penyanyi ternama di Jepang, ditemukan tewas di rumahnya di Seoul, Rabu, dengan dugaan bunuh diri, menurut laporan media lokal.

 hufh, lagi-lagi ada artis asia yang bunuh diri.

kalo aku sih sama sekali ga tau  siapa itu Park. aku cuma tahu dia karena ada main di winter sonata. Aku kan dulu rajin mantengin TV cuma buat nonton Winter Sonata. Park Yong Ha ini salah satu pemeran utama di situ *tapi bukan bener-bener pemeran utama*. Dia jadi orang tengah di antara hubungan dua insan.

 
Mayat Park ditemukan oleh ibunya dengan kabel listrik terlilit di sekitar lehernya namun tidak ada pesan atau surat bunuh diri, menurut The Korea Herald mengutip laporan polisi.
Dia ditemukan Ibunya jam 05.30 pagi pada hari rabu lalu tanggal 30 juni 2010.


Banyak gosip terdengar setelahnya, ada yang bilang Park Yong Ha bunuh diri karena stres berat saking nggak kuat melihat ayahnya terkena kanker perut stadium akhir. Ada juga yang bilang kalo Park Yong Ha lagi deperesi karena gagal dalam 'suatu' bisnis. Dia mendirikan perusahaan tapi manager perusahaannya melakukan kesalahan sehingga perusahaan  mereka kehilangan banyak uang.

Kematian Park terjadi setelah serangkaian peristiwa bunuh diri para artis papan atas Korea Selatan dalam beberapa tahun terakhir.

Iya sih. Belakangan sering sekali aku dengar artis korea bunuh diri. Apalagi semuanya itu artis2 papan atas. ckckck.

Kemungkinan juga Park Yong Ha terlalu stress. Katanya kan dia punya penyakit insonia selama 14 tahun belakangan ini. Dia hidup bergantungan dengan pil tidur. ckck.

Data dari Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OEDC) pada 2009 menunjukkan bahwa angka rata-rata bunuh diri di Korea Selatan saat ini meningkat tajam dari akhir 1990an dan Korea Selatan sekarang merupakan negara dengan angka rata-rata bunuh diri tertinggi di antara negara-negara OECD, yaitu 22 kematian per 100 ribu orang.(G003/M014)