Rabu, 28 April 2010

Pretty Guardian Sailor Moon episode 5


EPISODE 5

Ditayangkan: 1 November 2003

Di episode ini ceritanya tidak ada dimanga atau anime. Tambahan dari produksi drama PGSM ini. Btw yang belum tau arti PGSM, itu singkatan dari judul drama ini “Pretty Guardian Sailor Moon”.

Episode 5 dimulai dengan Ami yang bangun pagi seperti biasa. Perasaanya senang banget tidak seperti biasanya. Yeah, dia punya teman! Hal yang tidak pernah dia miliki selama ini. Usagi dan Rei.
Tetapi, ketika sarapan pagi, dia mendengar acara TV yang memberitaukan tentang zodiac mingguan. Saat itu zodiaknya, Virgo, dibacakan. Sang pembaca zodiac memperingatkan tentang persahabatan Virgo. “Hati-hati, sahabat yang baru saja kamu miliki, tidak akan bertahan lama seperti yang kamu kira! Lakukan yang terbaik untuk mempertahankannya! ”, hal itu membuat Ami sedikit kepikiran. Tapi, dia memutuskan untuk tidak percaya. Zodiak doang.
Ami kembali melanjutkan aktivitasnya dengan penuh ceria. Bahkan saat perjalanan menuju crown (dia mau ke markas sailor), dia sempat pakai acara melompat segala saking lagi semangatnya. Hehe.

Diperjalanan, tidak sengaja dia melihat ada acara TV (entah acara apa) lagi wawancara gadis-gadis yang lewat. Ternyata tema wawancara itu adalah tentang “pertemanan”. Lalu, dia mendengar kalau dua gadis itu mengata-ngatai teman mereka (entah siapa), kalau mereka sebenarnya nggak suka sama temannya itu. Dari situ lah Ami mulai sedikit paranoid. Ini pertama kalinya dia punya teman dekat dan dia nggak tahu bagaimana harus bertindak. Dia nggak mau karena tindakannya yang salah membuat Usagi dan Rei menjauhinya atau tidak menyukainya seperti dua gadis tadi yang diam-diam nggak suka sama temannya.


Saat di markas, Usagi dan Rei berdebat soal nyanyi.

Yah, Usagi mulai menjalankan aksinya mencoba membujuk Rei agar mau nyanyi. :D
Tapi tiba-tiba ada masalah lain, saat Usagi mengeluh pada Ami karena tidak memanggil nama depannya.
*Di jepang, orang punya nama depan dan nama keluarga. Biasanya orang memanggil dengan nama keluarga. Tapi kalau sudah akrab, harusnya manggil nama depan*
Selama ini Ami memanggil Usagi dengan nama “Tsukino San”, dan itu membuat Usagi merasa mereka seperti bukan teman. Usagi pengennya Ami tuh manggil dia Usago-Chan, seperti dia memanggil Ami dengan “Ami-Chan” dan Rei dengan “Rei-Chan”.
“Rei-chan aja udah mau manggil aku Usagi,” kata Usagi agak memohon supaya Ami mau memanggilnya Usagi juga.
Rei langsung membela Ami. “Usagi, apa salahnya manggil Tsukino. Mungkin Ami belum terbiasa.”
Usagi mikir kalau itu ada benarnya. Tapi tetap saja dia pengennya ami manggil Usagi. “Tapi kan kalau Tsukino, kesannya bukan teman,” keluh Usagi.
Ami jadi merasa bersalah, dan semakin takut kalau Usagi lama-lama akan bosan dan meninggalkannya gara-gara sikapnya yang kayak begitu. Ami pun mulai berhalusinasi dan membayangkan dirinya dan Usagi sedang dalam konfllik, dan Usagi mengatakan bahwa seluruh persahabatan palsu! Lalu kemudian menembaknya dengan pistol!

Huwaa..tentu saja itu hanya khayalan Ami. Tapi tetap aja karena itu dia jadi takut.
Karena itu lah Ami terdorong untuk membeli buku tentang bertajuk “Bagaimana menjadi Teman yang baik”. Di buku itu banyak menjelaskan bagaimana sikap yang baik pada teman agar tidak dijauhin, dll. Ami pun memutuskan menerapkan semua yang dituturkan buku itu.


Keesokan harinya, Ami datang ke sekolah dengan persiapan-persiapan yang sudah diaturnya sejak semalam.

Sata bertemu Usagi di loker sepatu, dia berusaha menyapa dengan ceria, “Usagi! Ohayooo…!” (selamat pagi)

Usagi sampai sempat bengong, kaget mendengarnya. Dia berteriak kegirangan. “Usoo!!” *tidak bisa dipercaya* “Ami Chan! Kau memanggilku dengan namaku!”
Saking girangnya dia sampai memeluk Ami erat-erat.
Saking memotivasi keras untuk mengubah dirinya, Ami bahkan juga mengucapkan selamat pagi ke teman-teman sekelasnya, hal yang nggak pernah dia lakukan. “Ohayooo!”

Jelas saja satu kelas pada surpraise dengan perubahan Ami yang selama ini “pendiam”. Ditambah lagi saat makan siang, Ami mau bergabung dengan Usagi, Naru, dan yang lain, membuat mereka semua terbelalak. Usagi justru senang akan hal itu.

Semakin mengejutkan Naru-chan, saat Ami setuju waktu diajak menginap bersamanya di rumah Usagi. Terpaksa malam itu Ami bolos les. Padahal biasanya dia nggak pernah bolos. Mereka juga nyanyi bareng,


main dandan-dandanan, dll.


Sampai-sampai waktu tidur Ami lewat. Padahal biasanya dia nggak pernah tidur larut.

”Ini lebih melelahkan daripada belajar,” gumamnya.
Akhirnya karena terlalu banyak memforsir tenaga hari ini, melakukan hal-hal yang bukan jadi kebiasaannya, dia pun pingsan. Dan ketika dia terbangun, Naru sudah pulang.
Usagi sedih saat menemukan buku “menjadi teman yang baik” di tas Ami. Dia jadi tahu kalau semua yang Ami lakukan hari ini bukanlah sesuai dengan kata hati Ami. Tapi terpaksa.
“Kenapa? Kau tidak perlu melakukan ini semua untuk menjadi teman yang baik,” kata Usagi sedih. “Jangan lakukan apa yang tidak kau sukai.”


“Tapi…” sahut Ami sedih. “tsukino san, bukannya kau bilang jadi seperti bukan teman kalo aku nggak memanggil namamu,? Bukankah kau senang kalo aku melakukannya?”
Mendengar itu, Usagi tertunduk sedih. “Tapi..aku nggak akan senang kalau semua itu cuma kebohongan.Kalau memang teman, kita tidak boleh berpura-pura…"
Usagi ingin Ami berubah, tapi tidak dengan terpaksa. Dia maunya Ami melakukannya dengan tulus, bukan karena tuntunan buku. Dan Ami nggak perlu melakukannya kalau Ami tidak seperti biasa.

Setelah itu mereka belum ada lagi ketemu atau bicara, karena Ami tidak pernah muncul. Bahkan di markas, cuma ada Rei dan Usagi. Usagi pun curhat ke Rei mengenai ami, kalau dia sama sekali nggak keberatan dengan sikap Ami yang biasanya, jadi harusnya Ami nggak perlu memaksan diri.
Rei menasehati, “Orang nggak bisa berubah secara mendadak.”
Lalu, Luna bilang dia menemukan kristal lain yang mungkin adalah ‘the mystical silver crystal”. Dia pun menyuruh para sailor untuk mencari tahu, apa betul itu adalah The Mystical Silver Crystal?
Di tempat target (sejenis museum pajangan kristal-kristal), Usagi sedih karena Ami tidak datang. Jadi, Rei memutuskan biar mereka berdua saja yang bergerak. Mereka berdua pun berpencar mencari The Mystical Silver crystal.
Ternyata Nephrite juga mengincar Kristal yang sama. Dia mengirim Youma untuk mencurinya.
Di tengah pencarian kristal, Usagi menemukan sebuah kartu nama tergeletak begitu saja di lantai. Karena tidak ada seseorang pun di sekitar sana, dipungutnya kartu nama itu.
“Chijou Ei?” tanyanya heran saat mengeja nama aneh di kartu nama itu.
*Catetan: Usagi nggak tahu kalau huruf yang dibacanya itu kanji China. Dia membacanya dengan bacaan huruf biasa, makanya salah persepsi. Hehe*
“Itu bacanya Chiba Mamoru!” tukas seseorang mengagetkan Usagi.
“Hah?” Usagi terbelalak begitu tahu siapa yang menegurnya. Cowok kemarin itu lagi! Cowok yang sudah tiga kali dia tabrak! Cowok nyebelin itu!
Cowok itu nyemperin Usagi dengan ekspersi tak bersahabat. “Astaga,” katanya kesal. “Kau ini bener-bener selalu muncul dimana pun aku pergi.”
“Eh, katakan itu pada dirimu!” balas Usagi nggak kalah kesal. Cowok itu yang selalu ada dimana-mana kemana pun dia pergi, pikir Usagi.
Cowok itu merampas kartu nama di tangan Usagi, lantas berkata jutek, “Kau nggak bisa baca huruf kanji ya??”
“Biarin,” balas Usagi lagi. “Emangnya kau bisa baca huruf namaku?” tantang Usagi.
Cowok yang ternyata bernama Chiba Mamoru itu (akhirnya kita tahu namanya setelah melihatnya sejak episode 1, hehe) mendengus kesal. “Coba aku lihat namamu!”
Disingkirkannya tangan Usagi agar tidak melindungi matanya untuk melihat kartu nama Usagi yang dikaitkan di seragam sekolah.
“Tsu-ki-no Ko-bu-ta,” ejanya nyaring lantas meninggalkan Usagi begitu saja dengan cueknya.
“Itu U-SA-GI!” teriak Usagi marah tidak terima dibilang Tsukino Kobuta. “Usagi!Usagi!Usagi!!!” teriaknya nyaring penuh marah. Tapi cowok itu tetap berjalan pergi tidak peduli.
*catetan; dalam bahasa Jepang usagi itu artinya kelinci ^^. Kalau Kobuta artinya babi ^^’, hehe. Tapi si Chiba Mamoru itu juga nggak salah. Nama Usagi kalau dibaca dengan cara bacaan Kanji China memang dibaca ‘Kobuta’, hehe*
“Ugh!” gumam usagi kesal banget. “Chiba Mamoru…” geramnya. “Sekarang aku tau siapa nama cowok nyebelin itu!”
Sementara Usagi kembali berkeliling mencari kristal incarannya, cowok bernama Chiba Mamoru tadi juga sibuk melihat-lihat seperti mencari sesuatu.
“Dimana?” gumamnya pada dirinya sendiri. “Dimana kristal itu?”
Sementara itu kabarnya Ami, ternyata Ami datang dan baru saja tiba di tempat museum kristal-kristal itu. Tapi di depan museum, dia melihat Youma beraksi mengganggu seorang wanita.

Ternyata Youma itu mengincar kalung kristal yang dipakai wanita itu, dan bisa dipastikan kalau itu mungkin The Mystical Silver Crystal yang dimaksud Luna. Tanpa pikir panjang lagi, Ami pun berubah menjadi Sailor Mercury dan mengejar Youma untuk merebut Crystal itu.

Dia mengejarnya hingga ke hutan.

Tapi di tengah pertarungan, terjadi kecelakaan! Sebuah pohon rebah dan menimpa kaki Mercury! Merasa tidak mampu lagi bertarung sendiri, Mercury memutuskan menghubungi Usagi. Tapi, mengingat apa yang terjadi saat terakhir ketemu Usagi..dia jadi nggak enak hati mau minta tolong.
Keadaan mulai genting saat Youma mendekati Mercury yang tak berdaya. Untungnya Sailor moon dan Mars datang tepat pada waktunya!
Sailor Moon berteriak marah, “Beraninya kau melakukan itu pada Ami-chan!!”
“Hukum dia!” sahut Mars juga marah.
Mereka berdua pun berkerja sama menghabisi dan menghancurkan Youma.

Saat Youma hancur itu lah, kalung kristal yang tadinya dipegang Youma terlempar jauh. Untungnya langsung ditangkap oleh seseorang.

“Tuxedo Mask!” seru Sailor Moon kaget, karena ternyata cowok bertopeng itu yang menangkapnya.
Tuxedo Mask mengamati kalung kristal itu. “Hm…bukan. Ini bukan The Mystical Silver Crystal,” katanya, lantas mengembalikan kalung itu ke Sailor Moon dan pergi begitu saja.
Sailor Moon masih terheran-heran karena ternyata lagi-lagi mereka salah mengira kalau kristal ini adalah The Mystical Silver Crystal. Dan dia juga masih penasaran dengan Tuxedo Mask yang misterius itu, yang selalu datang-pergi begitu saja.
Mengingat keadaan Mercury yang tadi tertimpa pohon, Moon buru-buru menghampirinya.

“Ami-chan. Apa kau terluka?” tanyanya khawatir. “Kenapa kau tadi tidak memanggil kami saja? Jadinya kan kami bisa datang lebih cepat.”
Ami merasa bersalah, dan ingin menjelaskan sesuatu. “Usagi-chan…aku…”
“Nah, kau memanggilku begitu kan lebih baik.,” potong Usagi girang. “Aku senang, Ami-chan.” Dia tahu kalau tadi Ami bener-bener memanggilnya Usagi tanpa paksaan.
Mercury baru tersadar kalau tadi spontan dia memanggil Usagi. Iya, benar. Bukan karena paksaan. Dia sendiri jadi terharu karena hal itu.

Mereka bertiga pun berangkulan. *huwaahh…so sweet*

Keesokannya, ami kembali menjadi Ami yang biasa, kalem dan pendiam, dan juga menyendiri di atap sekolah saat makan siang. Iyah…ini lah dia yang sebenarnya ^^. Punya style sendiri memang lebih baik (jadi diri sendiri).
Sementara itu, Naru dkk keheranan karena Ami kembali menjadi Ami yang dulu. Tapi akhirnya mereka nerima hal itu dan tetap menganggap Ami teman kayak kemarin. Bahkan mereka memanggil Ami dengan nama “Ami-Cha”, hehe. Baguslah…semua berakhir bahagia.
Ending episode 5 ditutup dengan harapan Luna yang berharap “semoga ke empat sailor cepat berkumpul”. Bersamaan dengan itu, seorang cewek asing muncul.
Siapa dia??

0 komentar:

Posting Komentar

 

Mega ASIA Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template